Kerja Kelompok, Memupuk Pendidikan dari Kecil
Selasa, 26 April 2011Por: Some From Education | | 0 komentar
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 MEI
Senin, 25 April 2011Por: Some From Education | | 0 komentar
Makna Hari Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara |
Tanggal 2 Mei tepatnya adalah hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasonal bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidkan kita yaitu Ki Hajar Dewantara dengan nama asli: Raden Mas Soewardi. Mengulas sedikit tentang perjuangan untuk
Por: Some From Education | | 0 komentar
Setengah Juta Siswa SD Putus Sekolah
Minggu, 24 April 2011ilustrasi belajar siswa SD (ANTARA/Yunianti Jannatun Naim) |
“Jumlah ini jika dilihat dari persentasenya memang sedikit, namun jika dilihat jumlahnya tentunya cukup besar juga karena mencapai 500 ribuan,” kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh di Medan, Sabtu.
Ia mengemukakan hal itu pada Seminar Nasional bertajuk “Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), Antara Idealitas dan Realitas” sekaligus memperingati 100 tahun KH Abdul Wahid Hasyim di Universitas Medan Area (UMA).
Menurut dia, salah satu persoalan yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan, selain masalah akses, juga ditemukan masih banyaknya anak di usia sekolah dasar (SD) di Indonesia yang terpaksa harus putus sekolah.
Banyak hal yang menyebabkan mereka harus putus sekolah, salah satunya adalah karena permasalahan ekonomi. Ini adalah fakta yang terjadi saat ini dan persoalan ini harus terus kita sikapi bersama,” katanya.
Menurut dia, setelah merdeka 66 tahun masih banyak anak SD yang putus sekolah dan tak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan. Selain masih tingginya jumlah siswa yang putus sekolah, jumlah perguruan tinggi juga relatif sedikit dibandingkan dengan negara lain.
“Perguruan tinggi kita belum dapat bersaing dengan perguruan tinggi negara lain. Ini adalah tugas kita bersama untuk membenahi, termasuk masih banyaknya jumlah calon mahasiswa yang tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena faktor ekonomi,” katanya.
(KR-JRD/E011)
Por: Some From Education | | 0 komentar
Sistem Pendidikan Terus Dikritik
WELLINGTON, KOMPAS.com - Kongres Mahasiswa Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Selandia Baru mengkritik sistem pendidikan nasional yang kurang menghargai keahlian intelektual dan seringnya perubahan kurikulum. Kritik juga untuk penyelewengan anggaran pendidikan dan komersialisasi berlebihan.
Kami tetap akan memberi kritik dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan bangsa.
-- William Huang
Kongres merekomendasikan peningkatan insentif bagi tenaga akademik dan penyusunan platform kurikulum jangka panjang, tetapi tetap membuka ruang untuk penyesuaian. Demikian salah satu rekomendasi Kongres Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru, Sabtu-Minggu (27/3/2011), di Wellington, Selandia Baru. Kongres diikuti utusan mahasiswa S-1 hingga S-3 yang belajar di sejumlah perguruan tinggi di enam kota, yaitu Auckland, Canterbury, Dunedin, Hamilton, Palmerston North, dan Wellington.
Saat ini ada sekitar 300 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Selandia Baru. Kongres untuk pertama kali membentuk PPI Selandia Baru. Terpilih sebagai ketua presidium adalah William Huang, mahasiswa University of Canterbury.
"Kami tetap akan memberi kritik dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan bangsa," kata William.
Kongres juga meminta pengawasan ketat dan sanksi tegas atas penyelewengan anggaran pendidikan. Kongres juga mendesak pengelolaan kekayaan alam secara hati-hati untuk memperlambat, menghentikan, dan memulihkan lingkungan.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru A Agus Sriyono mengatakan, pembentukan PPI Selandia Baru menjadi wadah kerja sama memperkuat silaturahim antarmahasiswa. Ia berharap sekembalinya ke Indonesia, mahasiswa tetap memperkuat jejaring internasional.
Saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang dapat beasiswa dari Selandia Baru meningkat dari 15 menjadi 50 mahasiswa per tahun. (THY)
Kami tetap akan memberi kritik dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan bangsa.
-- William Huang
Kongres merekomendasikan peningkatan insentif bagi tenaga akademik dan penyusunan platform kurikulum jangka panjang, tetapi tetap membuka ruang untuk penyesuaian. Demikian salah satu rekomendasi Kongres Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru, Sabtu-Minggu (27/3/2011), di Wellington, Selandia Baru. Kongres diikuti utusan mahasiswa S-1 hingga S-3 yang belajar di sejumlah perguruan tinggi di enam kota, yaitu Auckland, Canterbury, Dunedin, Hamilton, Palmerston North, dan Wellington.
Saat ini ada sekitar 300 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Selandia Baru. Kongres untuk pertama kali membentuk PPI Selandia Baru. Terpilih sebagai ketua presidium adalah William Huang, mahasiswa University of Canterbury.
"Kami tetap akan memberi kritik dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan bangsa," kata William.
Kongres juga meminta pengawasan ketat dan sanksi tegas atas penyelewengan anggaran pendidikan. Kongres juga mendesak pengelolaan kekayaan alam secara hati-hati untuk memperlambat, menghentikan, dan memulihkan lingkungan.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru A Agus Sriyono mengatakan, pembentukan PPI Selandia Baru menjadi wadah kerja sama memperkuat silaturahim antarmahasiswa. Ia berharap sekembalinya ke Indonesia, mahasiswa tetap memperkuat jejaring internasional.
Saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang dapat beasiswa dari Selandia Baru meningkat dari 15 menjadi 50 mahasiswa per tahun. (THY)
Por: Some From Education | | 0 komentar
Kunci Sukses UN 2011 – Pendampingan Orang Tua Harus Meningkat
Jumat, 22 April 2011Por: Some From Education | | 0 komentar
Selamat Menempuh Ujian Nasional!^_^
Pertempuran pamungkas mulai digelar. Ujian Nasional (UN) Utama untuk jenjang Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah (SMA/MA) dilaksanakan pada 18-21 April 2011 ini. Sedangkan UN Utama jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/ MTs/SMPLB) pada 25-28 April 2011. Dan, UN Utama Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/ SDLB) pada
Por: Some From Education | | 0 komentar